Zona Integritas : MAN Sibolga Matangkan Area 5

Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan madrasah yang bersih, transparan, dan berintegritas, Madrasah Aliyah Negeri Sibolga kembali melanjutkan rangkaian kegiatan pembangunan Zona Integritas (ZI) dengan menggelar rapat kerja Area 5.

Sibolga (Humas) — Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan madrasah yang bersih, transparan, dan berintegritas, Madrasah Aliyah Negeri Sibolga kembali melanjutkan rangkaian kegiatan pembangunan Zona Integritas (ZI) dengan menggelar rapat kerja Area 5. Fokus utama dalam rapat kali ini adalah penguatan pengawasan dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Rapat digelar di ruang kepala madrasah dan dipimpin langsung oleh Kepala MAN Sibolga, Nurul Oktaviana Mekawati, selaku penanggung jawab pembangunan Zona Integritas. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Zona Integritas MAN Sibolga, Dahler Siregar, Sekretaris ZI, Novridayanti, serta seluruh anggota kelompok kerja Area 5, yang dikoordinatori oleh Sri Rafiah, guru Bahasa Inggris MAN Sibolga.
Dalam arahannya, Kepala MAN Sibolga menegaskan bahwa pengawasan merupakan instrumen penting dalam memastikan setiap layanan dan proses di madrasah berjalan sesuai aturan, serta bebas dari penyimpangan yang merugikan integritas lembaga.
“Kita ingin membangun madrasah yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki sistem pengawasan internal yang kuat dan berbudaya bersih. Area 5 adalah fondasi moral dari keseluruhan sistem Zona Integritas,” tegas Nurul Oktaviana.
Rapat membahas sejumlah agenda strategis, di antaranya penyusunan instrumen pengawasan internal, penguatan pelaporan dugaan pelanggaran, serta penyusunan rencana sosialisasi budaya antikorupsi di lingkungan madrasah. Kelompok kerja juga merancang konsep kanal pelaporan internal yang mudah diakses oleh warga madrasah dan tetap menjaga kerahasiaan serta kenyamanan pelapor.
Sri Rafiah, dalam paparannya selaku Koordinator Area 5, menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif seluruh komponen madrasah dalam upaya pengawasan partisipatif. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan Area 5 terletak pada kemampuan madrasah membangun kultur kerja yang terbuka, transparan, dan berbasis nilai kejujuran.
“Pengawasan bukan hanya tugas pimpinan atau auditor internal. Ia menjadi bagian dari budaya kerja kita semua setiap guru, pegawai, bahkan siswa, harus merasa memiliki tanggung jawab terhadap integritas madrasah,” jelas Sri Rafiah.
Ketua Zona Integritas, Dahler Siregar, memberikan arahan agar setiap area dalam struktur ZI mampu berkoordinasi dan saling mendukung. Ia menekankan bahwa Area 5 memiliki peran sentral dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pelayanan pendidikan di MAN Sibolga.
“Kita tidak bisa bicara mutu layanan tanpa bicara pengawasan. Kalau kita ingin dipercaya oleh masyarakat, maka sistem internal kita harus bebas dari praktik yang menyimpang,” ujar Dahler.
Rapat berlangsung dengan penuh semangat dan kolaboratif. Berbagai ide dan masukan berkembang dari para peserta, mulai dari usulan pelatihan etika bagi guru dan siswa, simulasi pelaporan anonim, hingga sistem evaluasi berkala untuk mendeteksi potensi penyimpangan di unit kerja.
Dengan pelaksanaan rapat ini, MAN Sibolga kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun tata kelola pendidikan yang bersih dan berintegritas. Fokus pada Area 5 bukan hanya langkah administratif, tetapi bagian dari perubahan budaya kerja yang menjadikan nilai-nilai antikorupsi sebagai bagian dari kehidupan madrasah sehari-hari. (IMS)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT