Pramuka MAN Sibolga Sampaikan Materi Kode Morse di Apel Pagi
Sibolga (Humas) – Suasana apel pagi di Madrasah Aliyah Negeri Sibolga pada Sabtu, 9 Agustus 2025 terasa berbeda. Apel yang biasanya dipimpin oleh guru atau OSIM kali ini dipandu langsung oleh anggota Pramuka MAN Sibolga.
Sibolga (Humas) – Suasana apel pagi di Madrasah Aliyah Negeri Sibolga pada Sabtu, 9 Agustus 2025 terasa berbeda. Apel yang biasanya dipimpin oleh guru atau OSIM kali ini dipandu langsung oleh anggota Pramuka MAN Sibolga. Selain menjalankan tugas sebagai petugas apel, mereka juga memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan pembekalan materi kepramukaan kepada seluruh peserta didik.
Dalam kesempatan ini, materi yang disampaikan adalah tentang kode morse, salah satu sistem komunikasi lama yang masih relevan untuk dipelajari, terutama dalam kegiatan kepramukaan dan situasi darurat. Anggota Pramuka menjelaskan sejarah singkat kode morse, fungsi utamanya, serta bagaimana cara membacanya melalui kombinasi titik (·) dan garis (—).
Kepala MAN Sibolga, Nurul Oktaviana Mekawati, mengapresiasi kreativitas Pramuka dalam mengisi apel pagi dengan kegiatan edukatif. Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat madrasah untuk mengintegrasikan pendidikan karakter, keterampilan, dan kebudayaan ke dalam kegiatan sehari-hari. “Materi seperti ini mengajarkan siswa pentingnya keterampilan komunikasi, kerja sama, dan ketelitian. Kode morse memang terlihat sederhana, tapi membutuhkan konsentrasi dan ketepatan,” ujarnya.
Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi singkat tersebut. Beberapa di antara mereka bahkan mencoba mempraktikkan kode morse secara langsung dengan mengetuk meja atau menggunakan peluit kecil. Anggota Pramuka juga memberikan contoh penggunaan kode morse untuk menyampaikan pesan sederhana dan mengadakan kuis singkat agar siswa semakin memahami materi yang diberikan.
Pembina Pramuka MAN Sibolga, yang turut mendampingi kegiatan ini, menjelaskan bahwa pengetahuan seperti kode morse perlu dilestarikan, bukan hanya sebagai warisan sejarah komunikasi, tetapi juga sebagai keterampilan praktis. “Di kegiatan Pramuka, kode morse masih menjadi salah satu materi wajib. Kami ingin semua siswa, tidak hanya anggota Pramuka, mengenalnya,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh siswa MAN Sibolga semakin tertarik untuk mengembangkan keterampilan di bidang kepramukaan, serta mampu memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam kegiatan di dalam maupun luar madrasah. (IMS)