- HOME
- PROFIL
- AKUNTABILITAS KINERJA
- PPID
- ZONA INT (ZI)
- E-OFFICE
- KEUNGGULAN
- HUMAS
×
Guru dan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Negeri Sibolga dengan penuh antusias mengikuti virtual meeting evaluasi progres migrasi dari sistem SIMPATIKA ke EMIS 4.0. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya Kementerian Agama untuk mengintegrasikan pengelolaan data pendidikan madrasah secara lebih modern dan efisien.
Sibolga (Humas) – Guru dan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Negeri Sibolga dengan penuh antusias mengikuti virtual meeting evaluasi progres migrasi dari sistem SIMPATIKA ke EMIS 4.0. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya Kementerian Agama untuk mengintegrasikan pengelolaan data pendidikan madrasah secara lebih modern dan efisien.
Sesi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai madrasah di Sumatera Utara, termasuk guru, kepala madrasah, dan operator data. Fokus utama pertemuan adalah mengevaluasi perkembangan migrasi sistem, sekaligus memberikan panduan teknis terkait penggunaan EMIS 4.0, yang menawarkan fitur-fitur baru untuk mendukung administrasi pendidikan.
Kepala MAN Sibolga, Nurul Oktaviana Mekawati, menegaskan bahwa seluruh elemen madrasah siap beradaptasi dengan perubahan ini meskipun diakui terdapat tantangan. "Perubahan ke EMIS 4.0 menuntut kita untuk terus belajar dan berkembang. Kami di MAN Sibolga berkomitmen untuk memastikan seluruh guru dan tenaga kependidikan mampu mengelola sistem ini dengan baik demi meningkatkan mutu pendidikan," ujar beliau.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah perlunya pelatihan intensif bagi guru, mengingat EMIS 4.0 hadir dengan berbagai fitur baru yang memerlukan pemahaman lebih mendalam, mulai dari validasi data hingga pengelolaan informasi yang terintegrasi.
Salah satu tantangan yang disoroti dalam virtual meeting ini adalah kebutuhan guru untuk mempelajari kembali tata cara pengelolaan data menggunakan sistem baru. Salwa Ghaitsa, operator EMIS MAN Sibolga, menjelaskan bahwa banyak guru yang masih terbiasa dengan sistem lama sehingga memerlukan waktu untuk beradaptasi.
“EMIS 4.0 membawa banyak perubahan, termasuk antarmuka yang berbeda dan fitur yang lebih kompleks. Kami perlu memberikan pemahaman lebih kepada para guru agar mereka tidak hanya mampu mengoperasikan sistem, tetapi juga memahami fungsinya secara menyeluruh,” ujar Salwa.
Beberapa guru juga mengakui bahwa mereka harus meluangkan waktu ekstra untuk mempelajari sistem ini di tengah kesibukan mengajar. Namun, mereka menyadari bahwa penguasaan sistem baru ini merupakan langkah penting untuk mendukung pengelolaan data yang lebih efisien di masa depan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, MAN Sibolga telah merancang program pelatihan internal secara bertahap. Program ini dirancang untuk memberikan pendampingan teknis kepada para guru dalam memahami fitur-fitur EMIS 4.0, seperti pengisian data kepegawaian, validasi data siswa, hingga pengelolaan informasi lainnya.
Sri Rafiah, salah satu guru senior di MAN Sibolga, menyampaikan optimisme bahwa kendala ini akan teratasi seiring berjalannya waktu. “Kami memang perlu belajar lagi, tapi ini adalah investasi untuk masa depan. Dengan memahami EMIS 4.0, kami tidak hanya mempermudah pekerjaan kami, tetapi juga memastikan bahwa data pendidikan madrasah dikelola dengan lebih profesional,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras seluruh pihak, MAN Sibolga optimis dapat menyelesaikan proses migrasi ini sesuai target. Transformasi ke EMIS 4.0 diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi administrasi, tetapi juga mendukung layanan pendidikan yang lebih berkualitas.
Virtual meeting ini ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Seluruh peserta sepakat bahwa meskipun ada tantangan, seperti kebutuhan guru untuk belajar ulang dalam mengelola sistem baru, EMIS 4.0 adalah solusi yang tepat untuk era digitalisasi pendidikan madrasah. Dengan komitmen dan dukungan penuh dari seluruh elemen madrasah, MAN Sibolga siap menjadi bagian dari perubahan besar ini menuju pendidikan yang lebih maju dan terintegrasi.