- HOME
- PROFIL
- AKUNTABILITAS KINERJA
- PPID
- ZONA INT (ZI)
- E-OFFICE
- KEUNGGULAN
- HUMAS
×
Seperti yang telah menjadi agenda rutin setiap hari Senin, Madrasah Aliyah Negeri Sibolga kembali menggelar upacara bendera pada pagi ini. Upacara yang berlangsung di lapangan madrasah ini diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru, serta tenaga kependidikan dengan penuh khidmat dan tertib. Pada kesempatan kali ini, kelas XA bertugas sebagai petugas upacara, sementara yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Zulkifli Pulungan, salah satu guru yang dikenal tegas namun dekat dengan para siswa.
Sibolga (Humas) – Seperti yang telah menjadi agenda rutin setiap hari Senin, Madrasah Aliyah Negeri Sibolga kembali menggelar upacara bendera pada pagi ini. Upacara yang berlangsung di lapangan madrasah ini diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru, serta tenaga kependidikan dengan penuh khidmat dan tertib. Pada kesempatan kali ini, kelas XA bertugas sebagai petugas upacara, sementara yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Zulkifli Pulungan, salah satu guru yang dikenal tegas namun dekat dengan para siswa.
Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Seluruh peserta berbaris rapi sesuai dengan kelas masing-masing, mengikuti instruksi dari pemimpin upacara. Petugas upacara dari kelas XA menampilkan performa yang baik dalam menjalankan tugasnya. Pemimpin upacara dengan suara lantang memberi komando, pasukan pengibar bendera dengan gerakan tegap dan disiplin berhasil mengibarkan sang saka merah putih dengan sempurna, sementara petugas pembaca teks Pancasila, UUD 1945, serta janji siswa menyampaikan tugasnya dengan jelas dan penuh semangat.
Setelah rangkaian upacara berlangsung, tiba saatnya penyampaian amanat oleh pembina upacara. Dalam amanatnya, Zulkifli Pulungan menekankan pentingnya menuntut ilmu bagi setiap siswa. Ia mengingatkan bahwa ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan, membimbing seseorang dalam menentukan jalan hidup, serta menjadi bekal di dunia dan akhirat. "Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Dengan ilmu, seseorang bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik," ujarnya.
Ia kemudian menyampaikan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
"طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ"
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)
Beliau menjelaskan bahwa kewajiban menuntut ilmu ini tidak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat. Ia mengajak para siswa untuk selalu memiliki semangat belajar dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dalam proses menuntut ilmu. "Jangan malas belajar. Ilmu yang kalian peroleh hari ini akan sangat bermanfaat di masa depan. Jangan sia-siakan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna. Gunakan masa sekolah ini untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya," pesannya.
Selain menekankan pentingnya menuntut ilmu, Zulkifli Pulungan juga mengingatkan para siswa agar selalu menghormati dan menghargai guru. Ia menyampaikan bahwa keberkahan ilmu sangat bergantung pada adab seseorang terhadap gurunya. "Jika kalian ingin ilmu yang kalian dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat, maka hormatilah guru kalian. Jangan pernah bersikap sombong, jangan membantah guru dengan cara yang tidak sopan, dan selalu bersikap rendah hati," tegasnya.
Beliau juga mengutip salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ"
"Bukan dari golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak orang yang berilmu." (HR. Ahmad)
Ia menegaskan bahwa menghormati guru bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga akan membawa dampak baik bagi kehidupan seseorang. Banyak orang sukses karena mereka selalu beradab kepada gurunya dan memuliakan ilmu yang mereka pelajari. Amanat yang disampaikan oleh Zulkifli Pulungan mendapat respons positif dari para siswa dan guru. Beberapa siswa mengaku merasa termotivasi untuk lebih semangat dalam belajar dan lebih menghargai guru mereka.
"Amanat dari pembina tadi sangat menyentuh. Saya jadi lebih sadar bahwa menghormati guru itu sangat penting agar ilmu yang diberikan bisa lebih bermanfaat," ujar salah seorang siswa kelas XI.
Salah satu guru di MAN Sibolga, Dasir Harahap, juga mengapresiasi pesan yang disampaikan dalam amanat upacara kali ini. "Apa yang disampaikan Pak Zulkifli sangat relevan bagi siswa. Menuntut ilmu bukan hanya soal datang ke sekolah, tetapi juga tentang bagaimana mereka bersikap terhadap guru dan bagaimana mereka mengamalkan ilmu yang didapatkan," ujarnya.
Setelah amanat disampaikan, upacara pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh salah satu petugas dari kelas XA. Seluruh peserta upacara dengan khidmat mengamini doa yang dipanjatkan, berharap agar ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di madrasah ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan penuh berkah. Upacara kemudian diakhiri dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina, diikuti dengan pembubaran barisan. Para siswa pun kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Diharapkan, pesan yang disampaikan dalam upacara kali ini dapat benar-benar diterapkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Semangat menuntut ilmu dan menghormati guru diharapkan semakin tertanam dalam diri setiap siswa MAN Sibolga, sehingga mereka bisa menjadi generasi yang berilmu, beradab, dan bermanfaat bagi masyarakat.