- HOME
- PROFIL
- AKUNTABILITAS KINERJA
- PPID
- ZONA INT (ZI)
- E-OFFICE
- KEUNGGULAN
- HUMAS
×
Selama 21 tahun pengabdiannya, Azwan Amin telah menjadi saksi dan pelaku utama perubahan di Sibolga. Ia adalah teladan bagi banyak orang, seorang yang menunjukkan bahwa dedikasi sejati mampu melampaui batas ruang dan waktu.
Sibolga (Humas) – Di sebuah pagi yang cerah di MAN Sibolga, sosok Azwan Amin terlihat sibuk mendampingi siswa-siswinya dalam latihan Paskibra. Dengan suara tegas, ia memberi arahan, sesekali tersenyum dan memberikan pujian. Guru yang sudah mengabdi selama 21 tahun ini dikenal tak hanya sebagai pendidik di kelas, tetapi juga mentor dan motivator di berbagai bidang.
Bagi sebagian orang, menjadi guru berarti membatasi diri di ruang kelas. Namun, bagi Azwan, pendidikan jauh lebih luas daripada sekadar memberikan materi pelajaran. "Mengajar bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga membentuk karakter. Saya ingin anak-anak muda Sibolga menjadi individu yang tangguh, disiplin, dan berani bermimpi," ujarnya.
Karier Azwan sebagai pendidik dimulai pada tahun 2003. Dengan penuh semangat, ia menjalankan tugasnya sebagai guru di MAN Sibolga. Namun, Azwan merasa ada hal yang perlu ditanamkan lebih dalam pada generasi muda. Ia pun mulai terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan komunitas di luar sekolah.
Pada tahun 2017, Azwan dipercaya menjadi Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Tapanuli Tengah. Dalam posisi ini, ia aktif membimbing siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja sama, dan kemandirian. "Pramuka itu bukan sekadar kegiatan seremonial. Di sini, siswa belajar tentang kehidupan, tentang bagaimana berkontribusi untuk masyarakat," katanya.
Selain aktif di Pramuka, Azwan juga menorehkan prestasi di dunia olahraga. Ia terpilih sebagai Sekretaris Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Sibolga untuk periode 2020-2025. Tak hanya itu, ia juga menjadi Pelatih Daerah Voli Indoor Sumatra Utara, melatih para atlet muda yang berbakat. "Melatih itu tak hanya soal fisik, tapi juga mental. Saya selalu bilang ke anak-anak, di lapangan, kemenangan adalah buah dari disiplin dan kerja keras," ungkapnya.
Salah satu momen bersejarah bagi Azwan adalah ketika ia dipercaya menjadi panitia pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 untuk cabang voli pantai. Ia bertugas dalam upacara penghormatan pemenang. "Ini pengalaman yang sangat berharga. Saya merasa bangga bisa berkontribusi dalam ajang nasional yang melibatkan atlet-atlet terbaik dari seluruh Indonesia," ujarnya dengan senyum lebar.
Selain bola voli, Azwan juga dikenal sebagai tokoh penting di cabang olahraga lain. Pada tahun 2015, ia menjadi wasit sepak takraw Kota Sibolga, dan pada tahun 2018, ia bertugas sebagai wasit juri pencak silat Kota Sibolga. Meski sibuk dengan berbagai peran, Azwan tetap berusaha memberikan yang terbaik di setiap bidang yang ia geluti.
"Pak Azwan itu sosok yang sangat berdedikasi," ujar Dewi, seorang rekan sesama wasit. "Dia selalu memberi contoh, baik dalam hal profesionalisme maupun cara membimbing atlet. Banyak atlet muda di Sibolga yang sukses berkat bimbingannya." tambahnya
Tidak hanya di luar sekolah, Azwan juga terus membimbing siswa MAN Sibolga sebagai Pelatih Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). "Menjadi pelatih Paskibra itu bukan pekerjaan mudah. Anak-anak harus disiplin dan kompak, dan Pak Azwan selalu punya cara untuk membuat kami termotivasi," kata Yudha, salah satu siswa binaannya.
Azwan mengaku bahwa semua aktivitasnya bukan tanpa tantangan. Terkadang, ia harus membagi waktu antara pekerjaan sebagai guru, pelatih, dan pengurus organisasi. Namun, ia selalu berusaha untuk menjalani semuanya dengan ikhlas. "Saya percaya, jika kita melakukan sesuatu dengan hati, semua akan terasa ringan. Saya ingin terus berkontribusi untuk generasi muda Sibolga," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Keberhasilan Azwan selama ini juga tidak lepas dari dukungan keluarga. "Keluarga adalah motivasi terbesar saya. Mereka selalu mendukung apa yang saya lakukan, meskipun sering kali waktu saya lebih banyak di luar rumah," katanya dengan nada haru.
Ketika ditanya tentang harapannya ke depan, Azwan menjawab dengan sederhana. "Saya ingin terus mengabdi, terus mendampingi anak-anak muda Sibolga agar mereka bisa mencapai mimpi-mimpi mereka. Karena bagi saya, keberhasilan seorang guru adalah ketika murid-muridnya bisa menjadi lebih baik dari dirinya." ujarnya dengan penuh semangat.
Bagi masyarakat Sibolga, Azwan Amin bukan hanya seorang guru, tetapi juga simbol dedikasi dan inspirasi. Ia telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketulusan, dan semangat, seseorang dapat membawa perubahan besar di lingkungan sekitarnya.
"Pak Azwan adalah contoh nyata bahwa seorang guru bisa menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk komunitas," ujar Kepala MAN Sibolga, Nurul Oktaviana Mekawati dalam sebuah wawancara.
Selama 21 tahun pengabdiannya, Azwan Amin telah menjadi saksi dan pelaku utama perubahan di Sibolga. Ia adalah teladan bagi banyak orang, seorang yang menunjukkan bahwa dedikasi sejati mampu melampaui batas ruang dan waktu.