Perpustakaan, Jantung Literasi Siswa MAN Sibolga

Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat ilmu yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan literasi siswa. Berangkat dari pemahaman ini, MAN Sibolga terus mengupayakan pemerataan pendayagunaan layanan perpustakaan bagi seluruh jenjang kelas. Salah satu bentuk implementasinya adalah program kunjungan belajar berbasis literasi, yang hari ini diikuti oleh siswa kelas XII A dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai penulisan daftar pustaka dari buku.

Sibolga (Humas) – Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat ilmu yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan literasi siswa. Berangkat dari pemahaman ini, MAN Sibolga terus mengupayakan pemerataan pendayagunaan layanan perpustakaan bagi seluruh jenjang kelas. Salah satu bentuk implementasinya adalah program kunjungan belajar berbasis literasi, yang hari ini diikuti oleh siswa kelas XII A dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai penulisan daftar pustaka dari buku.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran aktif, sekaligus menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya sumber referensi yang valid dalam karya ilmiah. Selain itu, program ini juga menjadi langkah strategis dalam membudayakan literasi di kalangan siswa MAN Sibolga agar mereka semakin terbiasa mengakses dan menggunakan bahan pustaka secara optimal.

Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan akademik yang semakin tinggi, kemampuan literasi informasi menjadi keterampilan yang sangat penting bagi siswa. Oleh karena itu, perpustakaan MAN Sibolga tidak hanya menyediakan koleksi buku yang beragam, tetapi juga menginisiasi berbagai program yang mendukung peningkatan kemampuan membaca, memahami, dan mengolah informasi secara kritis.

Kepala Perpustakaan MAN Sibolga Rizky Asnita Sari Tanjung, menjelaskan bahwa kegiatan kunjungan terjadwal ke perpustakaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses sumber-sumber belajar yang berkualitas. "Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai ruang yang lebih hidup dan aktif, bukan hanya tempat meminjam buku. Dengan adanya program seperti ini, siswa diharapkan dapat lebih akrab dengan dunia literasi dan semakin mahir dalam memanfaatkan sumber informasi yang tersedia," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan mencari, menyeleksi, dan mengolah informasi dari berbagai sumber secara tepat. Salah satu aspek penting dalam literasi akademik adalah penulisan daftar pustaka yang benar, yang menjadi fokus utama dalam kunjungan belajar kelas XII A kali ini.

Dalam kegiatan ini, siswa diberikan kesempatan untuk langsung mencari dan mencatat informasi dari berbagai buku yang tersedia di perpustakaan. Dengan bimbingan guru Bahasa Indonesia, mereka mempraktikkan bagaimana cara mencatat identitas buku, mulai dari nama penulis, tahun terbit, judul, penerbit, hingga tempat terbit.

Salah satu siswa, Rayhan Aditya, yang tengah sibuk mencatat detail buku yang ia pilih, mengungkapkan manfaat dari kegiatan ini. "Sebelumnya saya hanya tahu teori penulisan daftar pustaka dari pelajaran di kelas, tetapi setelah praktik langsung, saya jadi lebih paham bagaimana cara mencatatnya dengan benar. Ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan agar formatnya sesuai aturan," ujarnya.

Kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya menggunakan sumber referensi yang kredibel dalam menyusun karya ilmiah. Dengan terbiasa mengakses buku di perpustakaan, mereka akan lebih selektif dalam memilih sumber yang terpercaya dibandingkan hanya mengandalkan informasi dari internet tanpa verifikasi yang jelas.

Selain sebagai ajang pembelajaran akademik, kunjungan ini juga menjadi momen bagi perpustakaan untuk memperkenalkan koleksi buku terbaru yang tersedia. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang penulisan daftar pustaka, tetapi juga berkesempatan menjelajahi berbagai judul buku yang mungkin belum mereka ketahui sebelumnya.

Kepala MAN Sibolga, Nurul Oktaviana Mekawati, dalam kesempatannya mengapresiasi upaya perpustakaan dalam menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis literasi. "Salah satu tantangan utama dalam pendidikan saat ini adalah rendahnya minat baca di kalangan siswa. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa buku adalah sumber ilmu yang berharga. Dengan sering mengunjungi perpustakaan, mereka akan lebih terbiasa membaca dan mencari referensi dari buku, bukan hanya dari internet," ujarnya.

Para siswa pun mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap berbagai koleksi buku yang diperkenalkan. Beberapa di antaranya bahkan langsung meminjam buku untuk dibaca lebih lanjut di rumah. "Ternyata ada banyak buku baru yang menarik. Saya jadi ingin lebih sering datang ke perpustakaan untuk membaca," ujar seorang siswa dengan penuh semangat.

Sebagai bagian dari komitmen MAN Sibolga dalam meningkatkan budaya literasi, perpustakaan terus berupaya menghadirkan berbagai inovasi agar lebih menarik bagi siswa. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar yang interaktif dan nyaman, sehingga siswa merasa betah dan terdorong untuk lebih sering berkunjung.

Selain program kunjungan belajar seperti yang dilakukan kelas XII A, perpustakaan MAN Sibolga juga merancang berbagai kegiatan lain, seperti diskusi buku, bedah karya ilmiah, dan pelatihan literasi digital. Dengan demikian, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca dan meminjam buku, tetapi juga menjadi pusat pengembangan keterampilan akademik dan literasi informasi bagi seluruh siswa.

Kegiatan pendayagunaan perpustakaan ini akan terus berlanjut untuk kelas lainnya, dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi seluruh siswa MAN Sibolga. Dengan semakin seringnya siswa berinteraksi dengan perpustakaan, diharapkan mereka akan memiliki kebiasaan membaca yang lebih baik, keterampilan akademik yang lebih kuat, serta pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya literasi dalam kehidupan mereka.

Melalui langkah-langkah konkret ini, MAN Sibolga berkomitmen untuk menjadikan perpustakaan sebagai jantung literasi sekolah, tempat di mana siswa tidak hanya membaca, tetapi juga belajar, berpikir kritis, dan mengembangkan wawasan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

LINK TERKAIT